Bukti dari cahaya hitam menunjukkan bahwa petugas kesehatan sering
mengontaminasi kulit dan pakaian dengan kuman. Hal tersebut biasanya
terjadi saat para petugas melepas perlengkapan pelindung sarung tangan
dan gaun rumah sakit.
dr Curtis J Donskey yang terlibat dalam
studi dari Cleveland Veterans Affairs Medical Center mengatakan bahwa
banyak petugas yang tak menyadari dirinya menyebarkan kuman dan
meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
"Sebagian besar
partisipan studi tampaknya tak menyadari risiko tinggi kontaminasi.
Banyak yang melaporkan bahwa mereka menerima sedikit atau bahkan tak ada
pelatihan sama sekali ketika memakai alat pelindung diri," kata dr
Curtis kepada Reuters dan dikutip pada Rabu (14/10/2015).
Studi
dilakukan dengan merekrut partisipan dokter, perawat, dan petugas
kesehatan lainnya dari empat rumah sakit berbeda untuk melakukan
simulasi kejadian-kejadian tertentu. Dari 435 simulasi yang ada lebih
dari setengahnya dilakukan oleh perawat.
Para partisipan
diminta untuk memakai alat pelindung dan kemudian dilumuri krim
berpendar untuk menyimulasikan kondisi kotor dipenuhi banyak bakteri.
Partisipan kemudian diminta untuk melepas pakaian pelindung tersebut dan
menggantinya dengan yang bersih.
Pemeriksaan dengan cahaya
hitam menunjukkan 46 persen petugas kesehatan sering mengkontaminasi
kulit dan pakaiannya, terutama ketika melepas sarung tangan. Pada
petugas yang tak mengikuti teknik pemakaian dan pelepasan yang benar
kontaminasi terjadi sampai 70 persen.
dr Curtis mengatakan
penelitiannya ini diharap jadi saran agar fasilitas kesehatan lebih
memerhatikan keamanan personilnya. Penting bagi petugas untuk melakukan
prosedur mencuci tangan setelah melepas pakaian pelindung karena
kontaminasi masih bisa terjadi.
Disalin dari : Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Minggu, 22 November 2015
Artikel
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Sri Rahayu asal Surakarta, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Muh Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalanan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL, alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya tahun ini sudah keluar, bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI, siapa tau beliau bisa membantu anda
BalasHapus