Hingga saat ini penyebab Alzheimer belum diketahui secara pasti,
namun banyak faktor yang dikaitkan dengan risiko penyakit ini. Antara
lain usia, riwayat keluarga dan juga genetik alias keturunan.
Baru-baru ini tim peneliti dari Amerika menemukan bahwa mereka yang
mengalami kelebihan berat badan di usia paruh baya atau 50 tahun
berisiko lebih besar mengalami Alzheimer. Rinciannya, setiap satu unit
indeks massa tubuh (BMI) seseorang bertambah di usianya yang memasuki 50
tahun, maka usia di mana gejala Alzheimer pada dirinya akan muncul 6,5
bulan lebih cepat daripada mereka yang tidak kelebihan berat badan.
Masalahnya, kondisi ini juga berlaku bagi mereka yang awalnya tidak
mengalami gangguan kognitif. Jadi walaupun kemampuan kognitif mereka
normal hingga menjelang usia paruh baya, namun bila berat badan mereka
melonjak tajam di usia 50-an maka risiko Alzheimer dini juga akan
menghantui mereka.
Hal ini dibuktikan peneliti dengan
melibatkan 1.394 orang dewasa yang mempunyai kemampuan kognitif normal
dan meminta mereka menjalani pemeriksaan neuropsikologis tiap dua tahun
sekali selama 14 tahun untuk mengetahui risiko Alzheimer mereka.
Ternyata ketika dibandingkan dengan hasil otopsi yang dilakukan pada
191 partisipan yang meninggal selepas studi, ditemukan bahwa tingginya
angka BMI di usia paruh baya dapat dikaitkan dengan tingginya jumlah
plak beta-amyloid di dalam otak partisipan ketika mereka meninggal
dunia.
"Sebenarnya kita sudah lama tahu soal ini, tapi kita
belum memahami mulai kapan kondisi ini terlihat," tutur peneliti Dr
Madhav Thambisetty dari Unit of Clinical and Translational Neuroscience,
National Institute on Aging, National Institutes of Health seperti
dikutip dari CBS News, Rabu (2/9/2015).
Kendati
begitu, sebuah penelitian lain yang dilakukan Dr Nawab Qizilbash dari
OXON Epidemiology, Madrid tahun lalu menemukan seseorang yang mengalami
underweight atau berat badan terlalu rendah di usia 40-an dan 50-an
tahun punya risiko 34 persen lebih tinggi untuk mengalami demensia atau
pikun di kemudian hari.
Peneliti menduga seseorang yang
terlalu kurus cenderung kekurangan vitamin D dan vitamin E sehingga
otaknya tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Rupanya Dr Qizilbash tidak
sepakat bilamana dikatakan terlalu gemuk membuat fungsi otak lebih
cepat mengalami penurunan kognitif.
"Berbeda dengan pandangan
selama ini, orang yang gemuk di usia paruh baya tidak mempunyai risiko
yang lebih besar untuk pikun di hari tuanya," kata Dr Qizilbash. Mungkin
maksudnya sedikit gemuk ya.
Disalin dari : Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Sri Rahayu asal Surakarta, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Muh Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalanan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL, alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya tahun ini sudah keluar, bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI, siapa tau beliau bisa membantu anda
BalasHapus